5 Langkah Proses Membuat Tenunan Sendiri ini adalah salah satu bahasan dalam Buku Karya Budiyono dkk yang berjudul Kriya Tektil untuk SMK Jilid 3.
Buku ini termasuk koleksi bse (buku sekolah elektronik kemdiknas RI) yang dapat didownload secara Gratis.
Inilah ke 5 Langkah Proses Membuat Tenunan Sendiri tersebut :
Hasil Jadi Tenun
Untuk tujuan agar siswa mengerti dan paham tentang proses membuat tenun, buku ini baik sebagai buku pegangan.
Tetapi sayang sekali buku ini tidak membahas dimensi Ekonomi, Sosial dan Budaya dari Pengrajin Tenun sendiri.
Dari sisi ekonomi, Kenyataan yang terjadi di lapangan, masyarakat yang ahli dalam menenun atau pengrajin tenun kini hanya dapat menjual tenaganya saja dalam menenun.
Pengrajin tenun tidak dapat menjual hasil karyanya sebab telah dikuasai oleh para pemilik modal.
Inilah potret dari ekonomi kapitalis sehingga pengrajin tenun berlaku sebagai buruh tenun.
Kenapa disebut buruh tenun? Hal ini karena pengrajin mendapatkan bahan baku mulai dari benang, pewarna dan bahan lainnya dari pemilik modal. Pengrajin tenun akan menenun jika ada pesanan dari pemilik modal dengan bahan-bahan yang sudah disediakan pemilik modal. Pengrajin tenun hanya dihargai dari tenaga yang ia keluarkan dalam menenun.
Dari sisi Budaya, tenun sebagai karya seni tidak dapat berkembang di masyarakat. Hal ini terjadi karena pengrajin tenun hanya menenun berdasarkan pesanan dari pemilik modal. Jika tidak ada pesanan maka pengrajin tenun menganggur. Sungguh ironi memang keahlian yang mereka miliki tidak mampu dikembangkan untuk menghasilkan karya seni yang tinggi. Tenunan dengan motif maupun ragam tidak banyak mengalami perkembangan.
Dari sisi Sosial, karena hasil tenunan tidak bisa menjanjikan dari sisi penghasilan maka generasi penerus penghrajin tenun sulit didapatkan. Secara sosial, daerah pengrajin tenun lama kelamaan akan hilang.
Hal ini terjadi sebagaimana pengrajin tenun sarung di daerah Wanarejan Kec. Taman Kab. Pemalang Prop. Jawa Tengah. yang dulu terkenal dengan sarung yang Adem (sejuk kalau dipakai) yang masih menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin).
Realita yang terjadi di daerah Wanarejan Kec. Taman Kab. Pemalang Prop. Jawa Tengah disamping tidak adanya Sekolah Tektils Petrtenunan (yang ada di Kab. Pemalang adalah SMK Texmaco - Sekolah tektil Modern), juga disebabkan oleh buku pegangan siswa yang belum bisa menyentuh kebutuhan masyarakat.
Inilah potret dunia pendidikan di Indonesia yang hanya membahas sesuatu secara parsial, sehingga produk yang dihasilkan tidak bisa menjawab permasalahan di lapangan.
Bagaimana Pendapat teman-teman apakah potret pendidikan di daerah teman-teman juga sama?
Daftar Download Buku Gratis:
pertanyaanya nggak bisa aku jawab bro, krn nggak ngeh dgn pendidikan di sana skrg
BalasHapusaku belum pernah deh ya tahu atau dengar ttg pelajaran menenun ini di sekolah, cuma buat sekolah tertentu saja ya bro
btw, nggak ingin jadi penulis tamu di blogku bro ? tulisanmu keren keren lho :)
Memang mbak buku ini khusus untuk SMK.
BalasHapusCritain sedikit dong mbak tentang pendidikan di Jerman, ya biar ngeh pendidikan di sono gitu.
Trus menjadi penulis tamu di blog mbak ely?
Ha...ha...ha... masih harus banyak belajar lagi mbak, untuk bisa punya keberanian mendaftar menjadi penulis tamu di blog mbak el.
btw kalau mendaftar diterima kagak ya?
wah .. kalau hrs menceritakan pendidikan di sini aku hrs cari byk info dulu , belum bis ajanji nih bis anulis apa nggak :)
BalasHapuswah bro .. yg nulis di blogku itu macam macam, topiknya juga macam macam. Kenapa nggak berani ya ? tiap penulis atau blogger punya style tersendiri saat nulis . Ya lihat tulisannya dulu bro, kalau isinya mengandung SARA ya nggak kuterima hihihihi. Nggak sulit kok bro, tulis tema yg kamu suka , yg bikin kamu senang saat nulisnya, lihat syarat syaratnya di blogku ya, gampang kok, oke ? :)
oke mbak, lsg ke TKP tuk baca syarat syaratnya di blog di blog mbak el...
BalasHapusya sambil bertapa dulu nyari ilham dan mengumpulkan keberanian.
he..he... baru belajar ngeblog soalnya.
Blog ini aja baru mulai pertengahan Oktober 2012 kalau di dunia nyata blog ini bayi yang belum bisa bicara...
sama bro, aku juga belum lama ngeblog lagi , jadi sama sama msh belajar sebenarnya kita ini, kalau lihat tulisan tulisanmu di sini sptnya kamu sdh seperti lama ngeblog, krn byk info yg ada di blogmu ini :)
BalasHapusMungkin lama itu relatif ya mbak.. bagi saya kayaknya baru kemaren sore.
BalasHapusya itu tadi ibarat bayi, saya belum bisa bicara.
Trus ada info yang disukai ndak mbak?
Ahli nenun juga rupanya mbak.. siip deh n lam kenal
BalasHapusHa..ha..ha.. saya bukan ahli nenun om. cuma kebetulan di Desa tetangga yang banyak pengrajin tenun Sarung.
BalasHapusTapi Kondisinya memprihatinkan.
Kalau di tempat Om, ada pengrajin tenun tidak? kalau ada kondisinya bagaimana?