Siswa lulus 100 % atau diluluskan agar lulus 100% adalah
saat dan peristiwa yang menggembirakan bagi siswa, wali siswa, masyarakat,
sekolah dan pemerintah. Menjadi problematika bagi alumni siswa ketika kembali
dalam kehidupan masyarakat bahwa alumni siswa tidak punya ketrampilan menghidupi diri
sendiri apalagi orang lain.
Yang menarik dari siswa lulus 100 % atau diluluskan agar lulus 100% adalah berapa besar alumni siswa yang tidak punya ketrampilan
menghidupi diri sendiri apalagi orang lain?
Keberadaan, tumbuh dan berkembangnya tempat kursus
ketrampilan agar mampu menghidupi diri sendiri apalagi orang lain adalah suatu
fenomena ditengah besarnya dana anggaran pendidikan nasional.
Tentang tidak punya ketrampilan menghidupi diri sendiri
apalagi orang lain, alumni siswa yang mendapat rangking atau peringkat baikpun
kadang lalai dengan tidak membekali minat dan bakat agar memiliki ketrampilan menghidupi diri sendiri apalagi
orang lain.
Lantas kesalahan ada pada pihak alumni siswa, sekolah, wali
siswa, masyarakat, tempat kursus atau pemerintah?
Jangan-jangan, pemerintah lalai dengan tidak menciptakan
generasi penerus bangsa yang mampu menghidupi diri sendiri dan orang lain.
Atau jangan-jangan, sekolah tidak punya sarana dan prasarana
untuk menunjukkan dan mengarahkan minat dan bakat siswa agar memiliki ketrampilan menghidupi diri sendiri dan orang lain .
Atau jangan-jangan masyarakat yang diwakili komite sekolah
tidak bisa berbuat banyak karena berpandangan bersekolah yang penting mendapat ijazah.
Atau jangan-jangan pula wali siswa yang memiliki dana cukup,
sudah memiliki agenda sendiri terhadap anaknya.
Dalam hal ini siswa menjadi korban atau pelaku sulit untuk
menentukan.
Beragam sikap dan pendapat menyikapi alumni siswa tidak
punya ketrampilan menghidupi diri sendiri apalagi orang lain.
Bisakah teman-teman memberikan salah satunya kepada saya?
Daftar Download Buku Gratis:
0 komentar:
Posting Komentar
Sumonggo Panjenengan Isi Komentar nanging ingkang Sopan nggih