Ketika Ibu guru menanyakan kepada saya dan teman-teman, tentang cita-cita maka ada yang menjawab :
Tentang cita-cita, teman-teman yang pandaipun kadang mengabaikan bahwa kepandaiannya seharusnya digunakan untuk mempekejakan pekerja, bukan hanya menjadi pekerja?
Lantas kesalahan ada pada saya. teman-teman atau Ibu Guru.
Jangan-jangan teman-teman malah takut memiliki cita-cita mempekerjakan pekerja.
Untuk melihat cita-cita anak SD silakan:
Ketika giliran saya menyebutkan cita-cita, "Saya ingin mempekerjakan teman-teman semua", tiba-tiba suasana kelas menjadi ramai.
Ada yang berpendapat, kalau punya cita-cita yang jelas, jangan yang aneh-aneh.
Ada yang berpendapat pula, kalau punya cita-cita yang umum saja.
Dan masih banyak pendapat yang lain, tetapi kebanyakan mengatakan hu.....
Lalu Ibu guru menambahi, betul apa kata teman-temanmu.
Dalam hal cita-cita yang menarik adalah berapa banyak dari kita yang memiliki cita-cita yang tidak jelas, aneh-aneh dan tidak umum?
Lalu karena cita-cita kita dikondisikan agar memiliki profesi atau tepatnya bekerja, berapa banyak teman-teman kita yang memiliki cita-cita mempekerjakan pekerja?Tentang cita-cita, teman-teman yang pandaipun kadang mengabaikan bahwa kepandaiannya seharusnya digunakan untuk mempekejakan pekerja, bukan hanya menjadi pekerja?
Lantas kesalahan ada pada saya. teman-teman atau Ibu Guru.
Jangan-jangan teman-teman malah takut memiliki cita-cita mempekerjakan pekerja.
Untuk referensi mengenai pengasuhan dan khususnya memupuk cita-cita anak sejak dini, silahkan mampir di sini:
BalasHapushttp://id.theasianparent.com/memupuk-cita-cita-anak-sejak-dini/
Terima kasih mbak Tya Vega atas informasinya, saya langsung ke TKP.
Hapus